Rabu, 29 Desember 2010

Refleksi Pendidikan menuju 2011

MEMASUKI tahun 2011 dunia pendidikan Indonesia terlihat kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Kekurangan tersebut bukan disebabkan karena kehebatan mutu pendidikan nasional, tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia.

Hal ini bukan berarti tidak terjadi sesuatu di dalam perkembangan pendidikan nasional sejak kemerdekaan 1945. Dilihat secara objektif, perkembangan itu sangat pesat misalnya jika kita lihat dari jumlah penduduk Indonesia yang dapat mengenyam pendidikan dibandingkan dengan pada masa kolonial.

Tetapi mengapa dirasakan adanya keterbelakangan di dalam mutu pendidikan nasional? Perasaan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Pertama adalah memasuki tahun 2011 gelombang globalisasi dirasakan sangat kuat dan terbuka. Kemajuan teknologi dan perubahan yang mengglobal usai perang dingin memberikan kesadaran baru melihat bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri.

Ia berada di tengah-tengah suatu dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupannya dengan negara lain.

Pada masa Orde Baru terjadi suatu perkembangan yang pesat dalam kehidupan bangsa Indonesia sehingga digolongkan sebagai salah satu Miracle Asia dengan pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat.

Dunia pendidikan modern menurut epistema ekonomi diukur pada sejauh mana dunia pendidikan memberikan sumbangan terhadap kebutuhan perkembangan ekonomi. Dengan kata lain apakah dunia pendidikan mempersiapkan anggota masyarakat yang mempunyai kompetensi sebagaimana yang dituntut oleh kehidupan ekonomi.

Pendidikan merupakan pemasok sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh dunia kerja, serta bagi perkembangan ekonomi. Idealisme pendidikan sebagaimana yang dikenal di dalam kehidupan masyarakat sederhana sampai pada masyarakat yang memegang idealisme pendidikan telah berubah.

Institusi pendidikan telah berfungsi sebagai lembaga–lembaga pelatihan untuk memperoleh kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan masyarakat sebagai tuntutan dunia modern yang terlepas dari idealisme pendidikan sebagaimana yang dikenal pada masa sebelumnya.

Dunia pendidikan telah berubah. Kompetensi yang dibutuhkan masyarakat terus-menerus berubah apalagi di dalam dunia terbuka yaitu dunia modern dalam era globalisasi. Epistema ekonomi menguasai pemikiran pendidikan. Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam lembaga pendidikan haruslah sesuai dengan standar, terutama yang telah ditetapkan oleh epistema ekonomi. Lahirlah epistema standardisasi pendidikan yang harus dicapai oleh output lembaga-lembaga pendidikan berupa kompetensi-kompetensi.

Seperti yang telah kita lihat standar dan kompetensi dalam pendidikan nasional dewasa ini merupakan suatu jenis keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur oleh standar dan kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula berbagai produk hukum dan peraturan telah dilahirkan dari keranjingan tersebut.

Selamat tahun baru. Dan moga sukses buat Indonesiaku di tahun 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar